Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2012

TERIMAKASIH

Terimakasih Ibu , tanpamu aku bukanlah siapa-siapa. Kau ajarkan aku arti hidup, dank au pulalah yang mengerti aku. Kau dengan semangatmu menjadikanku seperti ini, walau balas belum menemui budi, tapi tujuan dan niat selalu ada untuk membasuh kedua kakimu. Terimakasih tatkala sepi temaniku, kau dahaga yang harus ku temui. Rindu dalam jarak adalah untukmu, bukan untuk siapa-siapa. Jasamu tak mampu terucap dengan kata-kata. Terimakasih Ayah , walau aku belum mengetahui siapa itu ayah, namun aku percaya sosokmu akan ku gantikan kelak. Kau selalu menjadi pembangga dalam kisah hidup ini. Meski harus menempuh jarak, aku disini mengurung rasa rindu yang dalam untuk temui kebahagiaan dalam sosok ayah. Bukan maksudku acuhkanmu, tapi keadaan yang membuat kau dan aku saling tak merangkul. Namun dengan semua itu tetap kau ayah dari urat nadiku. Ciptaku tanpamu bukan menjadi arah hidupku. Terimakasih Kakek-Nenek , walau aku tak ingat sosokmu, apalagi Nenek, aku tahu betul dari kisah

Jemari Ini Suarakan Namamu

Seperti angin pagi yang ucapkan rindu pada embun Dan air yang bisikan hening dalam alir Kini ku lihat akan kemerduan nyanyian dedaunan Yang bermusikan suara burung Dengan irama syahdu hembusan angin Aku terpahat dalam panah asmara Yang kembali untuk sekian kalinya Merasakan cinta yang sangat sulit ku terka Bukan lalu yang ku maksud Namun nama baru dari sebuah kisah pertemuan Ini hadir tanpa ku terka dalam 1000 malam Bahkan aku tak tau ia siapa Namun jemariku tak henti suarakan namamu Yang kadang membuat jemari ini kesulitan berkata Bahkan berhenti bernafas Jemariku kembali suarakan namamu Lebih lantang dalam hati walau mulut terkunci Jemariku suarakan namamu Dengan rindu ku ucapkan salam pada hangatnya cinta Jemariku seakan hilang suara Tatkala kau leburkan cintamu dalam hati ini Jemariku nuansakan namamu dikeheningan malam Dan berdiam dalam mimpi tidur lelapku Jemariku bersuara, kaulah pilihan hati ini Teruntuk