Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

Sepotong Malam Ramadhan Itu

(Oleh : Indri Septiana) Lantunan ayat suci yang mengalun samar Ditengah pekatnya malam Menembus keheningan Menukar kesunyian Dari kamu, Pemilik danau plupuk Yang mampu menenggelamkan siapa saja yang menatapnya Empu dari senyum yang ramah Dan membuat gila siapa saja yang mendapatkannya Ah, kau telah bangunkan aku dari tidur pulas Yang ku alami selama ini Kau telah buatku berhalusinasi Tentang sesuatu yang tak pernah ku alami Segalanya memang diluar akal sehatku Semua terjadi diluar kuasaku Maaf atas kelancangan hati ini Terimakasih karena pernah menjadi Sepotong malam Ramadhan ku.. Teruntuk Seseorang dengan Sorot mata yang meneduhkan

Tua-mu Bukan Alasan Untuk Melangkah

(Oleh : Indri Septiana) Alur wajah yang tenang… Sorot mata yang hampir meredup… Segaris senyum yang ditarik perlahan, Membuatku mengerti, betapa kerasnya hidup Tak pucat namun pasi.. Tubuhnya yang ringkih Kakinya yang telah lelah, namun ia bertahan Jangkrik yang menyelinap kedalam topi lusuhnya Keringat yang menetes, air mata yang meluruh Betapa tegarnya ia Caranya tersenyum.. Menahan segala duka.. Meniadakan semua luka.. Ah Tuhan.. sekarang aku paham Bagaimana caranya menikmati kehidupan Kau telah mengijinkanku berjumpa dengannya walau sesaat Dengan Ibu tua yang menggendong bakul kayu Demi sesuap nasi.. Beri ia umur panjang.. Tuhan.. Teruntuk Wanita Tua yang Ku jumpa..

Untukmu Aku Bersenandung

Sudah banyak syair yang ku lantunkan Bahkan ribuan kata sudah ku ucapkan Namun adakalanya masih ingin memujimu Bukan menduakan Ilahi, tetapi ada sebuah rasa berirama dengan laju Cinta hati Sulit rasanya jemari ini berhenti Untuk ungkapkan rasa dihati Sepertinya hanya kamu, jutaan kalimat cinta ku senandungkan dibawah milyaran cahaya Bintang Banyak sekali cerita lama yang tak ingin ku ulang disela waktuku bersamamu Bukan maksudku mengingat Namun tak ingin lagi jemari ini terluka Ini sebuah ungkapan untukmu Bersenandung, Bersyair dan Berirama disetiap kau terluka Memelukmu, sungguh sulit disaat ini Raga kita jauh tak temu Namun hati ini selalu bersenandung bersamamu Ini sebuah rasa, Untukmu aku bersenandung, Terimakasih, kau datang disaat ku memohon