Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Ungkapan Hati

Bayangkan, disaat kamu selalu bisa ada untuknya, tapi dia yang jarang bahkan sesulit buat ada utuk kamu. Bayangkan, saat kamu lagi butuh-butuhnya dia, tapi dia hanya lebih bisa ada buat temen-temennya. Bayangkan, saat kamu lagi ingin ngebuat dia tersenyum, tapi dia lebih milih senyum sama temen-temennya. Bayangkan, saat kamu lagi butuh semangat dari dia, tapi dia hanya bilang 'jangankan ngebuat kamu senyum, aku senyum aja susah', padahal setiap waktu kamu ingin ngebuat dia tersenyum. Bayangkan, saat kamu sakit, dan berharap dia ada nemenin kamu, tapi dia lebih milih pergi sama temen-temennya. Bayangkan, saat kamu mulai ngerasain kangen dan pengen ketemu dia, tapi nyatanya dia sibuk dengan tugas setiap hari, apa gak ada waktu sedikit buat kamu?. Bayangkan, saat dijanjiin hari H untuk ketemu tapi nyatanya harus nunggu kepastian karena dia lagi sibuk dengan keluarganya, dan ditawarkan hari besoknya, tapi satu kata dari dia, 'Gimana besok saja'. Bayangkan, saat kamu

Ingatlah

Terkadang kita lupa dengan apa itu setelah kehidupan. Tidak ada lagi harta yang dapat dikumpulkan, tidak ada lagi rasa senyum, hanya penyesalan yang membuat kita terdiam dan bahkan menjadikan diri sendiri sebagai sesuatu yang hina. Kematian. Benar, kematian. Tidak ada yang mampu mengelak dari sebuah kematian. Dimana rangkaian kehidupan akan berahir disini dan semua kembali kepada sang pencipta. Tidak ada alsan logis kemana kita dalam kematian. Hanya saja, tanah akan menjadi tempat kita. Ya, satu lubang tanah yang menjadikan kita terdiam, kaku, bahkan tak mampu berbuat baanyak. Sodara, cobalah renungkan bagaimana hidup kita ini. Jika memang segala perintah-Nya kita jalani, niscaya akan tenang jalan hidupnya. Ia hanya akan menunggu saat-saat indah kematian, walaupun tidak ada yang mau meninggalkan dunia ini dengan cepat. Kita sebagai manusia sadar, bahwa banyak dan akan menciptakan dosa. Namun kita memiliki hati, yang mana butuh keimanan yang kuat agar kita mengenal siapa Tuhan kit

Sebenarnya Sabar ku Bisa Rapuh

Mungkin selama ini kau kira aku benar-benar sabar, ya, itu karena kamu yang aku sayangi. Namun pernah kau berpikir tentang batas kesabaran ini? Rasanya aku sudah jenuh dengan ini semua, sangat jenuh. Seharusnya kamu tahu, aku pun ingin lebih banyak waktu dengan kamu, tapi kau terus saja hanya sisihkan sedikit waktu mu untuk ku. Disaat aku butuhkan kamu, kamu kemana? Adakah kau disaat ku sakit? Menjengukkah? Rasanya tidak, tapi beda hal saat kau hadiri satu acara dengan teman-temanmu, rasanya kau selalu semangat. Mungkin aku bukan suatu hal penting dihidupmu. Aku tak pernah sanggup ungkapkan kecewa ku pada mu, karena didepanmu, aku hanya seorang pria lupa diri karena begitu sayangnya aku kepadamu. Namun, senangnya aku bertemu kamu, tapi kau hanya abaikan aku, jutek dan cuek. Segitunyakah aku didepanmu? Aku hanya bisa curahkan semua ini disini. Aku pecundang yang tak mampu buatmu bersedih. Sekali lagi, aku begitu menyayangimu, namun satu hal yang selama ini ku tahu, kau tak pernah an