Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2014

Tiada Salah Aku Memilihmu

Dalam sebait kata yang selalu ku kirim Sebatas pesan demi pesan Serenyah senyum demi senyum Ku lalui dan terus bersama mu Hingga kini aku mengenal jauh tentangmu Dan tak ada satu pun alasan untuk tinggalkanmu Dalam lirih ku berdoa, Senja yang terus menguning, Dedaunan yang mulai rontok tersapa angin, Aku disini berlutut Bahkan bersujud, sembari kau selalu ada untukku Mengingatmu ialah rutinitasku Ibarat jarum jam yg perlahan terus berputar, Engkau, kini telah berbaur kisah dengan ku Aku ialah kamu dan kamu pun sebaliknya Kita menjaga sampai saat ini Lebih lama, dan terus terjaga ialah impi kita Engkau yang tiada untuku, kini menjelma primer bagiku Kasih, betapa ku mencintamu Ada nama mu dalam setiap doa ku Kasih, betapa ku ingin terus bersamamu Menjaga setiap kisah, sedih, bahagia selalu bersama Kasih, aku lah pilihan mu

Good - God = O

Sebuah hidup tentu sebagai manusia ingin selalu berbuat baik. Dalam hati dan pikiran manusia, berbuat kebaikan tentu menjadi sebuat tujuan utama, oh bukan, tapi memang kodrat manusia ialah berbut baik. Namun, tentu berbuat baik disini ialah berbuat karena ikhlas, bukan karena pujian, bukan pula sesaat. Sebuat teori dimana kita bisa melihat kebaikan seseorang bukan dari apa yang dia lakukan, tapi hanya Tuhan yang maha penilai. Maka ada sebuah konsep Good - God = O , yang berarti bahwa Kebaikan dikurangi ketuhanan sama dengan nol. Arti harfiahnya ialah, kebaikan apapun yang kita lakukan, kesuksesan apapun yang telah kita raih, namun tanpa adanya rasa ketuhanan atau keimanan yang kuat dalam hati kita, maka semuanya akan sia-sia. Bagaimana pun, hidup ialah suatu proses menuju kematian. Siap tidaknya kita dikembalikan kepada Tuhan, maka harus punya bekal. Tuhan telah menciptakan kita dengan sebik mungkin dibanding mahluk lainnya. Maka, haruskah Tuhan dinomor dua kan? Tidak, karena apapun