Langsung ke konten utama

Tanpa Sebuah Alasan

Jika saja pada saat itu aku tidak mencari siapa dirimu yang dekat dengan teman baik ku, mungkin aku tidak akan sampai sejauh ini mengenalmu. Jauh sebelum aku tahu kamu sampai sejauh ini, aku hanya anggap kau akan menjadi miliknya. Tapi semua itu salah. Kau sama sekali tak memiliki rasa padanya. Namun kau memiliki rasa pada yang lain, yang sebelumnya telah lama kau mampu ciptakan api cinta pada hatimu walaupun hanya kau yang ciptakan.
Aku mengetahuimu dari seseorang yang ku kenal ia sangat mencintaimu. Namun kau acuhkan dia, karena kau memiliki hati yang lain. Aku paham akan hal itu. Tapi aku tak percaya, karena masih ada seseorang yang begitu setia sampai harus berpuluh tahun tetap menyukai insan dihatinya. Padahal dulu ialah dulu yang setahu aku saat itu kau masih kecil yang dianggap polos tapi kau mencintai orang yang telah bersamamu semasa kecil.
Tapi nyatanya dia pergi, dan sampai sekrang aku tidak mendengar kau mencintainya lagi. Yang ku dengar kau kini menyayangi sesorang yang sedari masuk kuliah kau menyukainya. Anggap saja inisialnya yang kau beritahu adalah "D".
Aku baru mengenalmu selama 6 bulan. Namun sampai detik ini aku tidak sama sekali atau belum bertemu denganmu. Apakah Tuhan harus merahasiakan kecatikanmu untuk dipertemukan denganku suatu saat nanti? entahlah, yang jelas aku kini tak mampu melihatmu lagi. Hanya sebuah gambar yang sama sekali tak bisa diajak berbicara yang dapat ku lihat. Aku tahu aku ini bodoh. mendambamu yang sama sekali tak pernah memikirkan aku. Adakah hatimu untukku? Sedikit? sepertinya telah lenyap kawan.
Aku akui aku menyayangimu. Aku terkesan dengan tutur lembut ucapanmu. Aku terkesan dengan suara yang khas milikmu terdengar bising ditelingaku. Aku terkesan melihat aura wajahmu dalam poto yang ku lihat disatu poto Jejaringmu. aku terkesan keramahanmu, meskipun aku sama sekali belum pernah melihatmu wajahmu. Risih kah engkau dengan aku yang selalu berusaha memberi perhatian lebih padamu? Aku harap tidak kawan. Karena aku tulus seperti itu.
Kau harus paham, aku menyayangimu tanpa alasan. Terdengar bodoh memang. Menyayangi namun tanpa sebuah alasan. Tapi filosofiku berpikir, bahwa aku tidak ingin menyangimu dengan beribu alasan. Aku oh tidak, maksudku mulai sekarang, aku tidak akan pernah lagi menyayngi seseorang dengan sebuah alasan sekalipun. Biarkan hati yang merasakan. Bukan pikiran, karena cinta bukan dari logika, tapi dari hati. Jika aku menyayangimu dengan sebuah atau beribu alasan, maka itu ialah suka, bukan sayang. Dan aku sayang padamu, tanpa sebuah alasan. Kau akan mengerti betapa besar rasa sayang aku terhadapmu. Terlebih ketika kita bertukar cerita melalui suara yang lewat udara.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Postingan Terakhir Coretan Bingkai Pena

Ya, selamat pagi semuanya. Di pagi yang hujan turun secara perlahan ini, saya sebagai pembuat blog ini memang banyak-banyak berterimakasih kepada pembaca yang sudah 28 ribu view blog ini. Hal ini tentu membuat saya bangga akan pencapaian view ini karena blog ini hanya berisi tulisan ringan dengan penyajian romantis dan puitis. Tentunya dengan postingan ini akan menjadi postingan yang terakhir buat saya. Karena alasan tertentu blog ini tidak lagi dibuat tulisan. Saya sendiri mengalihkan tulisan-tuisan saya di www.nirfanprasetya.blogspot.com karena sesuai keinginan saya menyajikan tulisan dengan suasana berbeda. Disana pula saya tuangkan hobi saya dengan sedikit jenaka dan berita-berita unik dalam kemasan selera saya sendiri. Sampai jumpa di blog saya  disini  yang akan melanjutkan tulisan bingkai pena. Salam... Nirfan Follow Twitter @nirfanprasetya Follow IG nirfanprasetya Path nirfanprasetya FB Nirfan Prasetya Channel Youtube : Nirfan Prasetya

“Biarkan Aku Melakukannya, Bunda”

Hari ini mungkin menjadi hari terindah dalam hidupku. Tidak peduli akan masa lalu, dan kini akan ku sambut masa depan bersamanya, kekasih yang InsyaAllah menjadi pelabuhan terahir cinta ini. Hari ini sangat aku tunggu juga dia, yang telah 5 tahun menjalin kasih sayang untuk merajut dan membuka lembaran baru, menikah bersamanya. Tedy, itulah nama yang hari ini akan mengucapkan janji denganku untuk membina rumah tangga bersamaku. Jam telah menunjukan pukul 08.00. Jantung ini benar-benar berdegup kencang, tidak biasanya bahkan lebih kencang dibanding Interview melamar pekerjaan. Tubuh ini pun dibalut dengan pakaian adat Sunda yang begitu khas. Warna putih aku pilih untuk menghadapi akad nikah hari ini. “Rini, kamu sangat terlihat cantik sekali”, puji ibunda tercintaku yang sedari tadi ikut meriasi aku. “Ah bunda, setiap hari juga aku kan cantik bun..”, ucapku dengan senyuman. “ya sudah ayo cepat, sebentar lagi rombongan keluarga Tedy datang”, sambil merapikan kerudungku yang membalu

Perbandingan Kecepatan Internet 3 Provider di Kota Bandung

Membandingkan memang tak sepenuhnya mudah dan diterima oleh orang lain khususnya pengguna setia suatu merek tertentu. Kali ini saya akan mencoba membandingkan 3 provider terkemuka di Indonesia untuk membandingkan kecepatan internet. Kebetulan nih guys, saya berada di kota Bandung tepatnya di wilayah Gegerkalong Girang, Bandung. Oke langsung saja ulasannya dibawah ini. Alat : Kebetulan alat yang digunakan hanya sebuah hp android, dari vendor Lenovo bertipe S920. Sudah mendukung WCDMA (3G/3,5G) atau HSDPA 7,2MBS dan HSUPA 5MBS. Lalu ada kartu perdana, dimana saya beli pada saat ada keinginan ingin mencoba. Kartu disini yaitu Im3 (Indosat), Simpati (Telkomsel), Axis (XL). Tes IM3 : Memakai kartu IM3 memang sudah sejak April 2014 sampai November 2014. Secara rutin perbulan memakai paket internet 8GB/bulan dengan rincian 1,6GB di 24 jam dan 6,4GB di jam 01.00-06.00. Secara keseluruhan cukup baik. Sinyal cukup stabil di jaringan 3G. Twitter, Path, Instagram, Opera mini, Browsing, Line (