Semua orang terlahir sama. Benar, semua menjadi Manusia. Baik terlahir dalam keadaan sempurna maupun tidak sempurna, semua sama dimata Sang Pencipta.
Di dunia ini, banyak kasta dalam kategori manusia. Ada kasta terkaya, kaya, sederhana, secukupnya, cukup, kurang cukup, bahkan sulit. Semua sama, karena materi hanya sebagian kecil dihitung didunia ini. Kematian? Tak akan pernah membawa materi. Kecuali, materi itu digunakan untuk kebaikan.
Agama di dunia ini berbeda-beda. Ada agama universal yang diakui oleh dunia, Nasrani (Katolik dan Protestan), Islam, Hindu, Budha, Konghuchu. Dan masih banyak lagi agama yang didapat dari kebudayaan, atau pun turun temurun yang biasa disebut kepercayaan lokal. Namun dalam hal ini, semua agama meyakini Tuhan itu satu. Dzat yang tidak bisa dilihat, namun bisa diyakini bahkan menjadikan Dia sebagai pelindung, hakim, dan kebenaran tertinggi yang mutlak. Maka dari itu, semua manusia itu sama.
Dalam hal bahasa, mengapa semua berbeda? Karena semua manusia ingin memiliki ciri khas atau bahasa masing-masing. Manusia A di negara A dan manusia B di negara B. Semua dijadikan ciri khas masing-masing. Namun tidak disadari bahwa dari berbeda negara bisa berbicara, saling mengerti, dan saling membantu dengan tanpa kendala. Mengapa? Bukan karena adanya bahasa Inggris, tapi kita diciptakan sama, ya menjadi manusia. Tanpa berbahasa pun kita pasti bisa saling mengerti. Karena kita, manusia.
Semua manusia itu sama. Sekecil apapun satus manusia, maka manusia yang lain seharusnya bisa membantu dan membesarkan manusia tersebut. Kita punya tangan, mata, telinga dan lainnya, maka untuk apa saling membunuh manusia lainnya. Bukankah Tuhan juga akan mengambil manusiaNya sesuai kehendakNya? Tapi mengapa harus manusia juga yang menyuruhnya dengan paksa untuk binasa?
Hentikan perang. Kekjaman tidak akan pernah membawa kebaikan.
#SuratUntukLangit
Komentar
Posting Komentar