(Oleh : Indri Septiana)
Alur wajah yang tenang…
Sorot mata yang hampir meredup…
Segaris senyum yang ditarik perlahan,
Membuatku mengerti, betapa kerasnya hidup
Tak pucat namun pasi..
Tubuhnya yang ringkih
Kakinya yang telah lelah, namun ia bertahan
Jangkrik yang menyelinap kedalam topi lusuhnya
Keringat yang menetes, air mata yang meluruh
Betapa tegarnya ia
Caranya tersenyum..
Menahan segala duka..
Meniadakan semua luka..
Ah Tuhan.. sekarang aku paham
Bagaimana caranya menikmati kehidupan
Kau telah mengijinkanku berjumpa dengannya walau sesaat
Dengan Ibu tua yang menggendong bakul kayu
Demi sesuap nasi..
Beri ia umur panjang.. Tuhan..
Teruntuk Wanita Tua yang Ku jumpa..
Komentar
Posting Komentar