Langsung ke konten utama

Perbandingan Kecepatan Internet 3 Provider di Kota Bandung

Membandingkan memang tak sepenuhnya mudah dan diterima oleh orang lain khususnya pengguna setia suatu merek tertentu. Kali ini saya akan mencoba membandingkan 3 provider terkemuka di Indonesia untuk membandingkan kecepatan internet. Kebetulan nih guys, saya berada di kota Bandung tepatnya di wilayah Gegerkalong Girang, Bandung. Oke langsung saja ulasannya dibawah ini.

Alat :
Kebetulan alat yang digunakan hanya sebuah hp android, dari vendor Lenovo bertipe S920. Sudah mendukung WCDMA (3G/3,5G) atau HSDPA 7,2MBS dan HSUPA 5MBS. Lalu ada kartu perdana, dimana saya beli pada saat ada keinginan ingin mencoba. Kartu disini yaitu Im3 (Indosat), Simpati (Telkomsel), Axis (XL).

Tes IM3 :
Memakai kartu IM3 memang sudah sejak April 2014 sampai November 2014. Secara rutin perbulan memakai paket internet 8GB/bulan dengan rincian 1,6GB di 24 jam dan 6,4GB di jam 01.00-06.00.

Secara keseluruhan cukup baik. Sinyal cukup stabil di jaringan 3G. Twitter, Path, Instagram, Opera mini, Browsing, Line (video call line) berjalan cukup baik namun HANYA disaat jam 22.00 keatas sampai pagi. Jika digunakan di jam sibuk, maka kecepatan download di jam 09.00-21.00 dengan download aplikasi di Play Store (PS) kecepatannya stabil di 50-150KB/S. Jika dijam malam, download aplikasi di PS kecepatannya 200-1100KB/S.

Kesimpulannya, kecepatan download yang baik ada saat tengah malam.

Tes Simpati :
Hasil tes memakai kartu simpati ialah dilakukan setelah harga paket kartu IM3 mulai naik. Maka memveli kartu perdana Simpati dengan harga Rp.25rb dengan bonus kuota 2,5GB selama satu bulan.

Dengan pemakaian hampir 3 minggu, dan pemakaian sama seperti pemakaian pada IM3, kali ini untuk urusan Twitter dan medsos lain lumayan lancar. Untuk urusan Youtube, masih lebih bagus Im3 tapi di jam malam. Kecepatan download aplikasi di PS memakai Simpati dirasa kurang greget. Kecepatannya memang benar-benar stabil, sangat stabil baik pagi sampai malam dini hari pun yaitu dikisaran 50KB/S - 200KB/S. Sangat disayangkan karena jam malam kecepatannya tetap segitu maka buka Youtube atau download sangat lama.

Tes Axis :
Axis merupakan kartu yang sudah dipakai sejak Agustus 2011 lalu. Sudah sangat lama. Karena HP yang dipakai memiliki 2 slot gsm, maka Axis hanya dipakai untuk internet sesekali saja. Itu disebabkan paket internet yang hanya tersedia unlimited dan dirasa mahal untuk mahasiswa.

Dengan adanya paket super, 8GB (1GB 24 jam & 7GB 00.00-12.00) dirasa sangat berguna. Jaringannya stabil di 3G. Tidak seperti Telkomsel yang kadang Edge kadang 3G.

Pemakaian medsos dirasa sangat lancar, mungkin ini kinerja XL yang cukup baik. Download aplikasi di PS di jam sibuk 09.00-20.00 kecepatannya 100-150KB/S. Cukup cepat dikelasnya. Dijam malam, 22.00-pagi jam 07.00, kecepatannya stabik dikisaran 300KB/S - 1,2MB/S. Tercepat dikelasnya. Beruntung axis gabung dengan XL.

Kesimpulan
Tes ini tidak direncanakan, hanya dari pengalaman pemakai di kawasan Gegerkalong, Bandung. Tidak ada unsur melebihkan satu provider, karena ini sesuai kenyataan di lapangan.
Provider yang membaca postingan ini bisa cek pengaktifan nomor yaitu
085794328684 (IM3)
081322298374 (Simpati)
083813208xxx (Axis)
Nomor terahir adalah nomor pengguna pribadi.

Untuk Im3, dulu ada paket yang mana memberikan kuota internet melimpah, namun ada perubahan harga dan kuota, maka saya tidak lagi memakainya. Untuk Telkomsel, dirasa sangat mahal untuk paket interntnya. Sudah mahal, kuota yang diberikan tidak terlalu bersaing dengan kompetitor lain, dan kecepatan internet tidak menyentuh angka 500KB/S. Sangat disayangkan. Untuk Axis, ini gebrakan baru ada paket kuota. Walau terbilang mahal, tapi sesuai dengan kualitas yang diberikan.

Salam N-20

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bermula Pada Salam, Berakhir Pada Senyuman

Kayangan. (2/06/2014).  Bermula pada sebuah salam, dengan khas senyuman seorang bocah-bocah SMA yang masih polos, serta tatapan yang bertanya-tanya siapa aku, dia, dan mereka. Ini semua tentang sebuah praktikum. Praktikuim yang seorang mahasiswa tingkat akhir. Dimana penulis memauki kampus kependidikan dan mengharuskan praktik di sebuah sekolah. Memilih sekolah? Entahlah. Ini kota orang, dan tidak menau sekolah mana yang sebaiknya dipilih. Sekolah di kota Kembang? Rasanya terlalu bosan untuk menjamah kota ini. Sedikit ke timur, ya, Cimahi. Kota yang dulu masih Madya kini resmi menjadi kota tersendiri. Akhirnya penulis pilih SMAN 1 Cimahi sebagai tempat praktikan bereksperimen. Tidak banyakk menau dengan hal bagaimana sekolah ini. Yang jelas, sekolah dengan lahan seadanya, tanpa harus meminjam lahan orang, dan bisa nyaman belajar dengan tenang bagi para siswa. Terlihat bersemangat hari itu, awal Februari, dimana upacara pertama kalinya sebagai guru dan upacara pertama setelah ...

Surat Untuk Langit

Semua orang terlahir sama. Benar, semua menjadi Manusia. Baik terlahir dalam keadaan sempurna maupun tidak sempurna, semua sama dimata Sang Pencipta. Di dunia ini, banyak kasta dalam kategori manusia. Ada kasta terkaya, kaya, sederhana, secukupnya, cukup, kurang cukup, bahkan sulit. Semua sama, karena materi hanya sebagian kecil dihitung didunia ini. Kematian? Tak akan pernah membawa materi. Kecuali, materi itu digunakan untuk kebaikan. Agama di dunia ini berbeda-beda. Ada agama universal yang diakui oleh dunia, Nasrani (Katolik dan Protestan), Islam, Hindu, Budha, Konghuchu. Dan masih banyak lagi agama yang didapat dari kebudayaan, atau pun turun temurun yang biasa disebut kepercayaan lokal. Namun dalam hal ini, semua agama meyakini Tuhan itu satu. Dzat yang tidak bisa dilihat, namun bisa diyakini bahkan menjadikan Dia sebagai pelindung, hakim, dan kebenaran tertinggi yang mutlak. Maka dari itu, semua manusia itu sama. Dalam hal bahasa, mengapa semua berbeda? Karena semua manusia i...

Ingatlah

Terkadang kita lupa dengan apa itu setelah kehidupan. Tidak ada lagi harta yang dapat dikumpulkan, tidak ada lagi rasa senyum, hanya penyesalan yang membuat kita terdiam dan bahkan menjadikan diri sendiri sebagai sesuatu yang hina. Kematian. Benar, kematian. Tidak ada yang mampu mengelak dari sebuah kematian. Dimana rangkaian kehidupan akan berahir disini dan semua kembali kepada sang pencipta. Tidak ada alsan logis kemana kita dalam kematian. Hanya saja, tanah akan menjadi tempat kita. Ya, satu lubang tanah yang menjadikan kita terdiam, kaku, bahkan tak mampu berbuat baanyak. Sodara, cobalah renungkan bagaimana hidup kita ini. Jika memang segala perintah-Nya kita jalani, niscaya akan tenang jalan hidupnya. Ia hanya akan menunggu saat-saat indah kematian, walaupun tidak ada yang mau meninggalkan dunia ini dengan cepat. Kita sebagai manusia sadar, bahwa banyak dan akan menciptakan dosa. Namun kita memiliki hati, yang mana butuh keimanan yang kuat agar kita mengenal siapa Tuhan kit...