Seharusnya tak ada tangisan disetiap tawanya
Bukankah awal kita mengenalnya adalah dengan sebuah harapan?
Dan kita mendengarnya dengan sebuah kebahagiaan?
Namun apakah ada raut yang harus menjadi kesedihan?
Rasanya tidak ada
Karena kita seharusnya mentiadakan suatu kebahagiaan
Bila pada ahirnya kita mengenal kesedihan
Memang hal itu ialah pelengkap disetiap tetes air mata
Mungkin pula menjadi sebab kita mencari yang mampu membangun
senyum
Kasih, benarkah ketentuan itu ada?
Tapi mengapa kau kini hilangkan bayangmu disela waktu ku
rindu
Mengapa ada sesal dalam setiap detiknya?
Aku merasakan ini bukanlah hal baru
Namun ku tahu arti dari sebuah kisah adalah merasakan pahit
Mungkin kau benar, tidak seharusnya aku mengenal “kita”
Dan kau benar seharusnya aku masih terduduk diruang tunggu
untuk menantikan cinta itu
nicely
BalasHapus