Langsung ke konten utama

Ungkapan Hati

Bayangkan, disaat kamu selalu bisa ada untuknya, tapi dia yang jarang bahkan sesulit buat ada utuk kamu.
Bayangkan, saat kamu lagi butuh-butuhnya dia, tapi dia hanya lebih bisa ada buat temen-temennya.
Bayangkan, saat kamu lagi ingin ngebuat dia tersenyum, tapi dia lebih milih senyum sama temen-temennya.
Bayangkan, saat kamu lagi butuh semangat dari dia, tapi dia hanya bilang 'jangankan ngebuat kamu senyum, aku senyum aja susah', padahal setiap waktu kamu ingin ngebuat dia tersenyum.
Bayangkan, saat kamu sakit, dan berharap dia ada nemenin kamu, tapi dia lebih milih pergi sama temen-temennya.
Bayangkan, saat kamu mulai ngerasain kangen dan pengen ketemu dia, tapi nyatanya dia sibuk dengan tugas setiap hari, apa gak ada waktu sedikit buat kamu?.
Bayangkan, saat dijanjiin hari H untuk ketemu tapi nyatanya harus nunggu kepastian karena dia lagi sibuk dengan keluarganya, dan ditawarkan hari besoknya, tapi satu kata dari dia, 'Gimana besok saja'.
Bayangkan, saat kamu udah bener-bener sayang sama dia dan sedikitpun gak pernah ngelirik yang lain, tapi setiap waktu kamu selalu makan hati, tapi segalanya kamu milih bertahan.
Bayangkan, saat kamu ngomong dengan banyak yang diucapin tapi dia jawab hanya sedikit ucapan bahkan terkesan dingin, jutek.
Bayangkan, saat kamu rela berkorban, waktu dan pikiran untuk dia, tapi dia tidak bisa berkorban seperti itu.
Bayangkan, saat kamu kangen, tapi dia sama sekali gak kangenin kamu.
Bayangkan, saat kamu terus perhatian dengan sederet pesan ucapan selamat pagi, malam dan sederet pesan untuk ingetin segala hal, tapi dia gak respon apapun dan terkesan biasa.
Bayangkan, saat kamu dideketin sama orang yang kamu harepin si dia bakal kaya orang ini tapi kamu milih si dia karena apapun yg dia lakuin ke kamu sesakit apapun itu, kamu tetap bertahan demi nama Cinta.
Bayangkan, saat kamu mencoba hibur dia tapi dia hanya menganggap hiburan kamu basi.
Dan bayangkan, saat kamu mengabarinya saat kamu sakit, down, lagi butuh dia, tapi dia gak ada dan bahkan hanya bilang 'males' untuk temui kamu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bermula Pada Salam, Berakhir Pada Senyuman

Kayangan. (2/06/2014).  Bermula pada sebuah salam, dengan khas senyuman seorang bocah-bocah SMA yang masih polos, serta tatapan yang bertanya-tanya siapa aku, dia, dan mereka. Ini semua tentang sebuah praktikum. Praktikuim yang seorang mahasiswa tingkat akhir. Dimana penulis memauki kampus kependidikan dan mengharuskan praktik di sebuah sekolah. Memilih sekolah? Entahlah. Ini kota orang, dan tidak menau sekolah mana yang sebaiknya dipilih. Sekolah di kota Kembang? Rasanya terlalu bosan untuk menjamah kota ini. Sedikit ke timur, ya, Cimahi. Kota yang dulu masih Madya kini resmi menjadi kota tersendiri. Akhirnya penulis pilih SMAN 1 Cimahi sebagai tempat praktikan bereksperimen. Tidak banyakk menau dengan hal bagaimana sekolah ini. Yang jelas, sekolah dengan lahan seadanya, tanpa harus meminjam lahan orang, dan bisa nyaman belajar dengan tenang bagi para siswa. Terlihat bersemangat hari itu, awal Februari, dimana upacara pertama kalinya sebagai guru dan upacara pertama setelah ...

Surat Untuk Langit

Semua orang terlahir sama. Benar, semua menjadi Manusia. Baik terlahir dalam keadaan sempurna maupun tidak sempurna, semua sama dimata Sang Pencipta. Di dunia ini, banyak kasta dalam kategori manusia. Ada kasta terkaya, kaya, sederhana, secukupnya, cukup, kurang cukup, bahkan sulit. Semua sama, karena materi hanya sebagian kecil dihitung didunia ini. Kematian? Tak akan pernah membawa materi. Kecuali, materi itu digunakan untuk kebaikan. Agama di dunia ini berbeda-beda. Ada agama universal yang diakui oleh dunia, Nasrani (Katolik dan Protestan), Islam, Hindu, Budha, Konghuchu. Dan masih banyak lagi agama yang didapat dari kebudayaan, atau pun turun temurun yang biasa disebut kepercayaan lokal. Namun dalam hal ini, semua agama meyakini Tuhan itu satu. Dzat yang tidak bisa dilihat, namun bisa diyakini bahkan menjadikan Dia sebagai pelindung, hakim, dan kebenaran tertinggi yang mutlak. Maka dari itu, semua manusia itu sama. Dalam hal bahasa, mengapa semua berbeda? Karena semua manusia i...

Ingatlah

Terkadang kita lupa dengan apa itu setelah kehidupan. Tidak ada lagi harta yang dapat dikumpulkan, tidak ada lagi rasa senyum, hanya penyesalan yang membuat kita terdiam dan bahkan menjadikan diri sendiri sebagai sesuatu yang hina. Kematian. Benar, kematian. Tidak ada yang mampu mengelak dari sebuah kematian. Dimana rangkaian kehidupan akan berahir disini dan semua kembali kepada sang pencipta. Tidak ada alsan logis kemana kita dalam kematian. Hanya saja, tanah akan menjadi tempat kita. Ya, satu lubang tanah yang menjadikan kita terdiam, kaku, bahkan tak mampu berbuat baanyak. Sodara, cobalah renungkan bagaimana hidup kita ini. Jika memang segala perintah-Nya kita jalani, niscaya akan tenang jalan hidupnya. Ia hanya akan menunggu saat-saat indah kematian, walaupun tidak ada yang mau meninggalkan dunia ini dengan cepat. Kita sebagai manusia sadar, bahwa banyak dan akan menciptakan dosa. Namun kita memiliki hati, yang mana butuh keimanan yang kuat agar kita mengenal siapa Tuhan kit...