Langsung ke konten utama

Selamat Datang 2013

Ya, walaupun terlambat untuk ucapkan selamat datang untuk tahun 2013, tapi setidaknya dan tidak ada salahnya untuk ucapkan salam hangat terdahsyat mungkin untuk tahun 2013. Kita mengenal 2012 telah usai. Hanya kenangan, bahkan hanya sisa saja yang bisa kita rasakan saat 2012 lalu.

Banyak kita ingat kejadian seru, sedih, atau mungkin kecewa di 2012. Namun kita berharap tidak ada lagi kekecewaan di 2013. Amin. Namun perlu diingat, takdir Tuhan ialah penentu dan suatu keharusan dalam mengarungi tahun 2013, 2014 dan seterusnya. Tidak ada yang bisa mengubah suatu takdir Tuhan kecuali orang tersebut bisa merubahnya.

Dilihat dari segi keimanan, sepatutnyalah kita merenung apa yang menjadi kesalahan kita terhadap Tuhan ditahun lalu. Jika tahun ini kita bisa memperbaikinya, maka itu adalah hal terbaik yang seharusnyalah kita lakukan. Adapun untuk admin sendiri, ini adalah suatu tahun dimana coretan bingkai pena ini menjelma untuk satu tahun berdiri. Memang blog ini sudah sejak 2010 lalu admin terbitkan, namun dengan nama yang berbeda. Perubahan nama di tahun 2012 merupakan bukti bahwa blog ini ingin serius dalam bentuk tulisan, cerita, hayalan bahkan ingin membantu para pembaca setidakny6a menggugah hati untuk menjadi lebih baik.

Berterimakasilah anda ditahun ini kepada Tuhan yang telah membuat kalian masih bisa bernafas sampai saat ini. Berterimakasilah anda kepada Orang Tua anda yang telah bersabar menanti anada, bersabar dalam hal kenakalan anda, bersabar dalam hal meraih impian anda dan sebagainya. Bersyukur dari apapun yang kita perbuat dalam urusan kebaikan merupakan suatu nikmat tersendiri meski tanpa bayaran apapun. Semoga kita lebih baik lagi ditahun 2013 bahkan sampai tahun seterusnya. Salam Admin, Nirfan Eka Prasetya

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bermula Pada Salam, Berakhir Pada Senyuman

Kayangan. (2/06/2014).  Bermula pada sebuah salam, dengan khas senyuman seorang bocah-bocah SMA yang masih polos, serta tatapan yang bertanya-tanya siapa aku, dia, dan mereka. Ini semua tentang sebuah praktikum. Praktikuim yang seorang mahasiswa tingkat akhir. Dimana penulis memauki kampus kependidikan dan mengharuskan praktik di sebuah sekolah. Memilih sekolah? Entahlah. Ini kota orang, dan tidak menau sekolah mana yang sebaiknya dipilih. Sekolah di kota Kembang? Rasanya terlalu bosan untuk menjamah kota ini. Sedikit ke timur, ya, Cimahi. Kota yang dulu masih Madya kini resmi menjadi kota tersendiri. Akhirnya penulis pilih SMAN 1 Cimahi sebagai tempat praktikan bereksperimen. Tidak banyakk menau dengan hal bagaimana sekolah ini. Yang jelas, sekolah dengan lahan seadanya, tanpa harus meminjam lahan orang, dan bisa nyaman belajar dengan tenang bagi para siswa. Terlihat bersemangat hari itu, awal Februari, dimana upacara pertama kalinya sebagai guru dan upacara pertama setelah ...

Surat Untuk Langit

Semua orang terlahir sama. Benar, semua menjadi Manusia. Baik terlahir dalam keadaan sempurna maupun tidak sempurna, semua sama dimata Sang Pencipta. Di dunia ini, banyak kasta dalam kategori manusia. Ada kasta terkaya, kaya, sederhana, secukupnya, cukup, kurang cukup, bahkan sulit. Semua sama, karena materi hanya sebagian kecil dihitung didunia ini. Kematian? Tak akan pernah membawa materi. Kecuali, materi itu digunakan untuk kebaikan. Agama di dunia ini berbeda-beda. Ada agama universal yang diakui oleh dunia, Nasrani (Katolik dan Protestan), Islam, Hindu, Budha, Konghuchu. Dan masih banyak lagi agama yang didapat dari kebudayaan, atau pun turun temurun yang biasa disebut kepercayaan lokal. Namun dalam hal ini, semua agama meyakini Tuhan itu satu. Dzat yang tidak bisa dilihat, namun bisa diyakini bahkan menjadikan Dia sebagai pelindung, hakim, dan kebenaran tertinggi yang mutlak. Maka dari itu, semua manusia itu sama. Dalam hal bahasa, mengapa semua berbeda? Karena semua manusia i...

Ingatlah

Terkadang kita lupa dengan apa itu setelah kehidupan. Tidak ada lagi harta yang dapat dikumpulkan, tidak ada lagi rasa senyum, hanya penyesalan yang membuat kita terdiam dan bahkan menjadikan diri sendiri sebagai sesuatu yang hina. Kematian. Benar, kematian. Tidak ada yang mampu mengelak dari sebuah kematian. Dimana rangkaian kehidupan akan berahir disini dan semua kembali kepada sang pencipta. Tidak ada alsan logis kemana kita dalam kematian. Hanya saja, tanah akan menjadi tempat kita. Ya, satu lubang tanah yang menjadikan kita terdiam, kaku, bahkan tak mampu berbuat baanyak. Sodara, cobalah renungkan bagaimana hidup kita ini. Jika memang segala perintah-Nya kita jalani, niscaya akan tenang jalan hidupnya. Ia hanya akan menunggu saat-saat indah kematian, walaupun tidak ada yang mau meninggalkan dunia ini dengan cepat. Kita sebagai manusia sadar, bahwa banyak dan akan menciptakan dosa. Namun kita memiliki hati, yang mana butuh keimanan yang kuat agar kita mengenal siapa Tuhan kit...